Pada initinya kandungan asap rokok dibagi 2 : Nikotin yang membuat orang kecanduan da Tar yang membuat orang menjadi sakit.
Apabila Nikotin terserap dalam darah akan diteruskan ke otak, di otak diterima reseptor α4β2. Reseptor tersebut melepas Dopamin yang meberikan rasa nyaman pada penghisap. Apabila kadar Dopamin yang beredar berkurang, pada perokok reguler memicu bertambahnya reseptor α4β2 sampai 300 % atau 3 kali lipat, inilah yang menyebebkan perokok menjadi ketagihan/craving dan withdrawal/gejala lepas zat dan perokok akan kembali merokok. Kehebatan ketagihan nikotin sebagai berikut :
60 % Pasien yang sembuh dari serangan jantung kembali merokok, 40 % hanya dalam 2 hari kembali merokok.
50 % post laryngectomy/jalan nafas buatan dibawah jakun karena adanya sumbatan di jalan nefas atas mungkin karena cancer pada hidung, kembali merokok.
50 % post pneumonectomy/pengambilan sebagian paru, biasanya karena kanker paru, akan kembali merokok.
80 % wanita perokok tidak mau berhenti ketika hamil.
Tar adalah zat lain yang berada dalam asap rokok, macamnya sangat banyak. Disebutkan ada 4000 macam lebih, kita ambil contoh beberapa saja. Acetone biasa dipakai untuk penghapus cat kuku. Butane dipakai untuk gas cair pada korek api, Arsenik zat yang banyak dipakai untuk racun semut. Cadmium sejenis logam yang dipergunakan untuk accu mobil. Cobalt adalah zat yang meracuni tubuh manusia yang dikeluarkan oleh asap buang kenalpot kendaraan. Toluen cairan yang dipakai untuk pabrik atau industri tertentu. Jadi bila kita merokok kita hisap cairan cat kuku, gas korek api, knalpot mobil/motor, cairan pabrik, dan lain lain sekaligus kedalam mulut dan paru paru kita. Akibatnya dikemudian hari sebagian besar akan kena penyakit seperti : Kanker Paru, Penyakit Jantung Iskemik, Penyakit Paru Obstruktif Menahun. Tiga jenis penyakit ini yang menyebabkan perokok di Amerika terbanyak meninggal karenanya.
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/nutrition/1874005-mengapa-rokok-bisa-membuat-ketagihan/
Posted by
tofabroo
| Saturday, October 16, 2010 |
0
comments
Categories: